15 Kepala Daerah Berguru Pengelolaan Sampah di Malang

http://surabaya.tribunnews.com/foto/bank/images/1209tps-sampah.jpg

SURYA Online, MALANG – Sebanyak 15 kepala daerah melakukan kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (12/9/2013). Mereka berasal Kabupaten Bima, Kabupaten Bangka Barat serta kota/kabupaten lain dari luar Pulau Jawa.
F Supadi, Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) TPST Mulyoagung Bersatu kemudian mengajak tamunya berkeliling melihat semua proses di TPST. Menurutnya, setiap hari ada 45 meter kubik sampah masuk ke TPST itu. “Kalau hari Senin, volume sampahnya malah bisa meningkat hingga 55 meter kubik,” kata pria yang bekerja sebagai staf di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang ini.
Begitu masuk, sampah langsung masuk ke zona I dan kemudian dipilah-pilah sampah organik, anorganik hingga residunya. Setelah sampah masuk zona 1, dan dipilah-pilah kemudian masuk ke zona lain. Sedangkan untuk limbah nasi dikumpulkan. Hasilnya setiap bulan, TPST dapat pemasukan Rp 3,5 juta. “Untuk limbah nasi, sudah ada rekanan yang mengambil, yaitu peternak bebek,” tuturnya. Agar tidak sampai jadi lalat, belatung pun diambili untuk makanan ikan lele dan nila yang dipelihara di kolam depan TPST.
Sedang dari limbah kaca, per bulan bisa didapat sebanyak 8 ton. Limbah itu juga sudah ada yang mengambilnya.
Sampah juga dikelola jadi pupuk organik yang menghasilkan 2 ton per bulan.
Menurut Supadi, pria kelahiran Sleman ini, sampah yang masuk hari ini dibersihkan satu hari ini juga karena esok hari pasti ada sampah baru yang datang.

Sumber:

Inswa Desak Jokowi Umumkan Pemenang Lelang ITF Sunter

Jakarta, GATRAnews – Indonesia Solid Waste Association (Inswa) mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo segera menentukan pemenang lelang Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Mereka berharapkan, pemenang lelang diumumkan bulan ini sesuai dengan janji pemprov di berbagai media masa bebarapa waktu lalu. “Saya berharap, statement Pak Jokowi di beberapa media, yang menyatakan akan menentukan pemenang bulan ini segera diwujudkan. Karena kebutuhan pengolahan sampah dalam kota sudah sangat mendesak sekali,” terang Ketua Inswa, Sri Bebassari, Rabu (18/9) di Jakarta.

 

Kota Jakarta, sebagai ibu kota negara, seharusnya sudah memiliki tempat pengolahan sampah sendiri tanpa bergantung pada daerah lain. Seperti yang selama ini dilakukan Pemprov DKI, membuang sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Dalam kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST Bantargebang, volume sampah yang dikirim Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2013 hanya 3 ribu ton per hari saja. Tetapi hingga hari ini, volume sampah yang dikirim ke Bekasi masih mencapai 5.700 ton per hari.

 

“DKI harus punya tempat pengolahan sampah atau WC untuk sampah tersendiri di dalam kotanya. Ini sesuai dengan kontrak yang dilakukan bersama TPST Bantar Gebang. Kalau tidak salah pada tahun 2013 ini, sampah yang dikirim berkurang menjadi 3 ribu ton per hari. Tapi sekarang masih 5.700 ton per hari. Karena belum ada satu pun ITF yang dibangun dan beroperasi oleh DKI,” ujarnya.

 

Karena itu, Sri mengharapkan Jokowi dapat menetapkan pemenang lelang ITF Sunter secepatnya. Sehingga pembangunan ITF Sunter dapat segera dilakukan. Pembangunan diperkirakan akan memakan waktu dua tahun, lalu pada tahun ketiga ITF Sunter baru dapat dioperasikan untuk menerima dan mengolah sampah Jakarta. “Pembangunannya memang butuh dua tahun. Tahun ketiga baru mulai operasional. Jadi baru dua tahun lagi kita bisa mengurangi volume sampah di Bantargebang,” tuturnya.

 

Bila Pemprov DKI membangun, maka ITF Sunter akan menjadi tempat pengolahan sampah dalam kota pertama di Indonesia. Selama ini, seluruh pemerintah provinsi dan pengusaha di Indonesia tengah melihat keberhasilan DKI membangun ITF. Jika berhasil, maka mereka akan mencontoh penerapan bisnis sampah dengan membangun ITF di daerahnya masing-masing. “Kalau sampai DKI membangun ITF ini, maka akan menjadi pertama di Indonesia. Dan mimpi saya selama 33 tahun bahwa DKI punya pengolahan sampah sendiri terwujud sudah,” harapnya.

Selain itu, dengan beroperasinya ITF Sunter, lanjutnya, maka biaya transportasi sekitar Rp 200.000 per ton sampah dan biaya tiping fee sebesar Rp 114.000 per ton sampah dapat dialihkan ke ITF Sunter. Terkait dengan volume sampah berdasarkan kontrak antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya jo PT Navigat pada tahun 2013 harus 3 ribu ton per hari, anggota Komisi D DPRD DKI Boy Ali Sadikin menengarai Jokowi dan Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin tidak mengetahui isi kontrak tersebut. “Jangan-jangan Gubernur belum tahu kontrak tersebut. Atau Kepala Dinas Kebersihan DKI tidak pernah melaporkannya ke Jokowi,” ujarnya.

Sementara itu terkait pembangunan ITF Sunter, Ketua Panitia Lelang ITF Sunter Budhi Karya Irwanto mengatakan, penentuan pemenang lelang ITF Sunter belum bisa dilakukan karena pihaknya harus menunggu rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pihaknya juga menyusun tiga dokumen, yaitu; dokumen evaluasi pelaksanaan proses lelang, dokumen teknis dan dokumen harga. Ketiga dokumen itu sudah dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Gubernur akan memutuskan pemenang lelang yang memenuhi kriteria membangun ITF Sunter. Seperti diketahui, ITF akan menggunakan teknologi thermal untuk incenerator yang sudah terbukti di seluruh dunia. ITF Sunter direncanakan memiliki kapasitas pengelolaan sampah 1.000 ton perhari. (*/Zak) 

Sumber :

http://www.gatra.com/nusantara-1/jawa-1/39051-inswa-desak-jokowi-umumkan-pemenang-lelang-itf.html

 

Selamat Jalan Bpk. G.L.K Meng

http://inswa.or.id/wp-content/uploads/2013/09/DSC_0926.jpg

Pada tanggal 15 Agustus 2013 saat kita tengah mempersiapkan untuk memperingati Hari kemerdekaan RI, bersama itu pula salah satu pendiri Indonesia Solid Waste Asociation (InSWA) yang juga menjabat sebagai Bendahara umum, Bapak Goei Lie Kaw Meng telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya.

Bapak Goei Lie Kaw Meng terlahir di kota Medan-Sumatera Utara 54 tahun yang silam, tepatnya pada tanggal 17 Februari 1959. Selain di InSWA almarhum juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Pusat Pengembangan Riset Sampah Indonesia (PERISAI) dan Indonesia Waste Forum (IWF) dan aktivis di Yayasan Buddha Tzu Chi yang memilih bagian Daur Ulang, hal ini dilakukan karena keinginan dan kepedulian Beliau akan lingkungan yang begitu kuat. Kebiasaan Bapak Goei Lie Kaw Meng dalam mengatasi permasalahan lingkungan juga diterapkan dalam kehidupan kesehariannya di kantor yang Beliau pimpin dan tidak henti-hentinya mempengaruhi dan menganjurkan kepada teman-teman, kerabat dan orang-orang di sekitarnya untuk terus peduli terhadap lingkungan. Bahkan beliau melayani penerimaan material daur ulang untuk dikelola di Tempat Daur Ulang Mangga Dua Square.

Bapak Goei Lie Kaw Meng juga mengaplikasikan ide-idenya melalui kerjasama dengan pihak penelitian seperti BPPT, LIPI dan MEPPO-BPPT dalam pengembangan produk di perusahaan yang dipimpinnya yaitu PT Saptakrida Karyamas. Dengan berlandaskan pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, maka kerjasama telah dilangsungkan pada tahun 2011 untuk mengembangkan generator (pembangkit listrik) yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan suara bising.

Pada tanggal 28 Oktober 2003, Bapak Goei Lie Kaw Meng bersama dengan rekan-rekannya yang memiliki semangat yang sama yaitu Ibu Sri Bebassari dan Bp. Soly Desely mendirikan Asosiasi Persampahan Indonesia (InSWA) sebuah organisasi non profit yang bergerak di bidang lingkungan khususnya persampahan dengan tujuan untuk dapat bersama-sama saling membantu dengan pihak-pihak terkait permasalahan persampahan sehingga manfaat sosio-lingkungan-nya dapat menjangkau lebih banyak orang. Selain itu Bapak Goei Lie Kaw Meng juga membangun kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah untuk bersama-sama menggodok permasalahan lingkungan menjadi perhatian bersama demi masa depan lingkungan masyarakat luas yang lebih bersih sehat dan nyaman. Dengan memperhatikan aspek-aspek hukum, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia, Bapak Goei Lie Kaw Meng juga berkiprah di berbagai kegiatan seminar dan program yang berkaitan dengan lingkungan dan terjun langsung membantu di berbagai kegiatan aksi sosial di bidang lingkungan.

Kami, atas nama keluarga besar InSWA turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga amal bakti beliau semasa hidupnya diterima Tuhan yang maha esa

“Selamat jalan Pak Meng…, kami takkan pernah melupakanmu dan tetap semangat melanjutkan perjuanganmu untuk lingkungan yang lebih baik”

http://inswa.or.id/wp-content/uploads/2013/09/foto-2.jpg

ISWA ACTIVITY 2013

InSWA (Indonesia Solid Waste Association), sebagai National Member dari ISWA (International Solid Waste Association), bersama ini menginformasikan update terbaru kegiatan ISWA  tahun 2013 :

1.   ISWA World Congress 2013  

Kongres ISWA 2013 merupakan salah satu kongres yang paling penting dalam bidang pengelolaan sampah. Kongres ini berlangsung selama empat hari yakni dari  tanggal 7 – 11 Oktober di Vienna, Austria. Kongres ini diselenggarakan oleh Vienna yang bekerjasama dengan ISWA (International Solid Waste Association) serta dihadiri oleh kurang lebih seribu ahli dan para pembuat keputusan dari seluruh dunia. Dalam kongres ini terdapat presentasi ilmiah, pameran poster dan company booth, tur ke perusahaan-perusahaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan perkembangan terbaru mengenai pengelolaan sampah.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan buka link berikut : http://www.iswa2013.org/EN/Congress/ISWA+World+Congress+7-11+October+2013+in+Vienna.aspx

Penawaran InSWA untuk ISWA World Congress 2013 :

– Discount 20% biaya registrasi dari harga normal (400 euro) untuk anggota InSWA.

– Bebas biaya registrasi untuk anggota InSWA kategori grup/lembaga apabila registrasi grup minimal 5 orang.

2.   ISWA Trial Membership

ISWA Trial Membership berjalan satu tahun secara gratis dan memberikan manfaat kepada anggota berupa :

–          ISWA Member Area

–          Mendapat diskon untuk program anggota ISWA

–          Akses online gratis ke website ISWA dan beberapa media publikasi ISWA seperti Waste Management & Research, Waste Management World.

–          Akses tidak terbatas terhadap ISWA Knowledge Base

–          Diskon biaya registrasi untuk Kongres ISWA atau Konferensi ISWA

–          Newsletter ISWA

Manfaatkan keanggotaan individu ISWA dengan mendaftar menjadi anggota InSWA dengan menghubungi sekretariat InSWA atau buka link berikut :http://inswa.or.id/wp-content/uploads/2013/05/Brosur-Keanggotaan.pdf

Untuk informasi lebih lanjut, mengenai ISWA Trial Membership,  silakan buka link berikut :

http://www.iswa.org/fileadmin/galleries/Membership/Trial%20Membership%201%20year/ISWA_Trial_Membership_1_year_Flyer_2013_02.pdf

  3.   ISWA Knowledge Base

ISWA Knowledge Base bertujuan untuk memberikan informasi terbaru tentang semua aspek pengelolaan sampah dalam rangka untuk mempromosikan praktik terbaik di seluruh dunia. Saat ini terdapat lebih dari 1.900 dokumen yang terdapat dalam ISWA knowledge Base yang sangat bermanfaat sebagai bahan literatur.

Manfaatkan akses ke knowledge base ISWA dengan mendaftar menjadi anggota InSWA dengan menghubungi sekretariat InSWA atau buka link berikut :http://inswa.or.id/wp-content/uploads/2013/05/Brosur-Keanggotaan.pdf

Untuk informasi lebih lanjut, silakan buka link berikut : http://www.iswa.org/en/525/knowledge_base.html

Terima kasih

 

Sekretariat InSWA
 
Jl. Letjen Suprapto 29 N Jakarta Pusat
Phone: (+6221) 426 7877      Fax : (+6221)  426 7856
 
Field Office TPST 3R Rawasari
Jl. Rawasari Selatan, Jakarta Pusat
Telp. ( +6221) 2882 9500

Karya Bhakti Skala besar Pembersihan Kali Ciliwung 2013

Pada Hari Rabu tanggal 14 Agustus 2013, TNI Angkatan Darat bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Ormas dan masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Ciliwung  melaksanakan Karya Bakti Skala Besar Pembersihan di sepanjang Sungai Ciliwung, dengan kegiatan pembersihan sampah di sepanjang Sungai Ciliwung, pendalam Sungai Ciliwung, dan penanaman pohon di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung.

Sebelum kegiatan dilakukan, seluruh personel mengikuti Apel Kesiapan Karya Bhakti TNI AD Pembersihan Ciliwung di bawah jembatan Kalibata, Jakarta Selatan. Apel dipimpin langsung oleh Kasad Jenderal TNI Moeldoko. Turut hadir pula Gubernur DKI Jakarta Bp. Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Bp. Hermanto Dardak.

KASAD Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, prajurit TNI mempunyai semangat kuat unuk membantu Pemprov DKI mengatasi permasalah utama Kota Jakarta yaitu banjir. Sebagai antisipasi banjir, pembersihan sungai-sungai merupakan langkah yang tepat. “Kita harus bantu Pemprov DKI agar kesulitan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat,” kata Moeldoko saat memimpin Apel di bawah jembatan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Usai Apel, Moeldoko bersama Jokowi dan Hermanto melakukan penanaman 1.000 pohon secara simbolis di bantaran sungai Ciliwung dan dilanjutkan bersama ratusan personel gabungan turun ke sungai menaiki perahu karet menyusuri Sungai Ciliwung dari Kalibata hingga ke Bidara Cina, Jakarta Timur .

Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta, Unu Nurdin mengatakan, kegiatan ini juga dimaksudkan agar masyarakat Jakarta melihat bahwa TNI AD saja peduli pada kebersihan kali dan sungai di Ibukota. “Sehingga diharapkan, masyarakat enggan membuang sampah ke sungai dan mengikuti jejak para anggota TNI AD untuk turut serta menjaga kebersihan sungai,” kata dia.Unu melanjutkan, kegiatan ini juga bagian dari kampanye ‘Stop Buang Sampah Ke Kali’ yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. “Menurut Pak Jokowi, perilaku wargalah yang menjadi kunci bersihnya sungai dari sampah. Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan kampanye besar-besaran kepada masyarakat umum, terutama yang bermukim di bantaran sungai, untuk tak membuang sampah secara sembarangan, apalagi ke aliran sungai. Artinya, kesadaran masyarakat perlu dibangun,” lanjutnya.

Dalam rangka mendukung Karya Bakti Bersih Ciliwung ke-2, Dinas Kebersihan mengerahkan 100 unit Dump Truck dan 70 unit Gerobak Motor (Germor),dan akan membuang sampah hasil kegiatan ke TPST Bantargebang.

Untuk memudahkan kendali, pekerjaan Karya Bhakti  Pembersihan Sungai Ciliwung dibagi menjadi 5 sektor, yakni : Sektor-I dari Tanjung Barat sampai dengan Bidara Cina; Sektor-II  dari Bidara Cina – Kampung Melayu sampai dengan  Kampung Pulo ; Sektor-III dari Kampung Pulo – Manggarai sampai dengan Jalan Tambak ;  Sektor-IV dari Jalan Tambak sampai dengan Masjid Istiqlal ;  dan Sektor-V dari Masjid Istiqlal sampai dengan Pademangan.

InSWA sebagai Asosiasi persampahan Indonesia diundang untuk memonitor kegiatan Karya Bhakti tersebut di sector IV (dari Masjid Istiqlal- Jalan Tambak )

Apel kesiapan sektor IV dimulai pada pukul 06.30 di Halaman parkir Masjid Istiqlal dipimpin oleh Dan Yonif LINUD 328 Mayor Inf Asmi didampingi oleh Walikota Jakarta Pusat, Walikota Jakata Utara dan para pejabat Pemkot Adm Jakarta-Pusat, setelah apel kesiapan kemudian ditempatkan sesuai subsektor yang telah ditentukan yaitu: sektor A : Masjid Istiqlal-Kwitang, Sektor B: Kwitang-Gereja HKBP Gernolong, Sektor C: Gereja HKBP Gernolong-Talaga dan sector D: Talaga- Jalan Tambak

Kegiatan Karya Bhakti sektor IV diikuti oleh 2.350 personil yang terdiri dari TNI AD 1400 orang, Kodim 0501 Jakarta Pusat 100 orang, Ormas 100 orang, instansi terkait 350 orang dan Masyarakat 400 orang

Tujuan dari Karya Bhakti  Pembersihan Sungai Ciliwung ini adalah untuk meningkatkan sinergitas TNI AD dengan Pemda DKI Jakarta dan  Lembaga lainnya serta masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bersama dengan memperbaiki dan menyempurnakan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial serta meningkatkan Kemanunggalan TNI-Rakyat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan nyaman.(HM)

Cinta Bumi, Ayo kelola sampah dengan bijak!

INDONESIA, SINGAPORE, PORTUGAL

Meeting with InSWA Indonesian Solid Waste Association
15a3e9f23d

Dinner with the Singapore Minister of Environment Dr Vivian Balakrishnan

f91d339441

Meeting with Mme Assuncao Cristas, Portuguese Minister of Environment

A Report by President David Newman

This has been a very busy period attending ISWA events worldwide. Among the more pleasant visits was meeting the Indonesian Solid Waste Association’s Board in Jakarta on June 30th. This rapidly developing country has all the classic problems related to waste management in the developing world- urbanisation, population, income and consumption growth without the equivalent delivery of public hygiene services. They have much catching up to do and I was humbled by InSWA’s determination to improve waste management there with excellent urban composting, collection facilities and urban farming as models to show city planners nationwide. This nation will offer exciting investment opportunities in our sector once it has got the EPR systems, financial models and local implementation into gear. InSWA is working hard on these questions now. My thanks to President Ms. Sri Bebassari for her very kind hospitality.

Singapore, as you all know, got to grips with its waste emergency over the last decade and now is a model to imitate, although Minister of Environment Dr Vivian Balakrishnan, with whom I spoke at length, told me he was pushing for greater resource recovery and lowering the externalities of Singapore’s final sinks. He has an ambitious programme to create a closed cycle economy, and the NEA colleagues are working with industry now on creating the strategy. On July 2nd I had dinner with the new Director of the National Environment Agency Mr Ronnie Tay and was pleased to refresh our excellent relations with them especially in the field of training. The day before I enjoyed dinner (all this eating is not helping my waistline at all) with the Managing Director of Keppel Infrastructure, Mr. Tay Lim Heng whose views of opportunities in the waste industry come from the privileged perch of a major engineering company working worldwide. He is very upbeat about our sector, telling me that Keppel are focusing more on waste than water systems in the future.  I also spoke at and much enjoyed the Waste Symposium in Singapore where Indonesia, Malaysia and Vietnam presented their situations. I remind you all to be there June 1-4th 2014 for their next international waste congress, WasteMet Asia.

Lastly, back in Europe on July 15th I met with Mme Assuncao Cristas, the Portuguese Minister of Environment during my few days in Lisbon for the Portuguese annual waste conference. The Minister outlined to me the plans to finalise Portugal’s waste infrastructure, a difficult task in a nation living through very painful budget cuts and the Minister is relying upon the private sector to intervene. I offered ISWA’s technical support. I am pleased to say the Minister is very supportive of our Climate Change policies and will certainly participate in Warsaw at one of our events.

I thank Professor Mario Russo of the National Member for organising a very well attended and excellent conference and the meeting with the Minister.

Finally I am glad to announce that ISWA has been invited to the High Level Ministerial meeting of the Climate and Clean Air Coalition in Oslo on September 2nd and 3rd. As the only NGO on the CCAC’s steering committee dealing with waste, ISWA is in a unique position to drive forward our agenda at the highest level. This coalition, whose secretariat is run from UNEP in Paris, is heavily sponsored by the US State Department. I will report back afterwards.

Now, frankly, I am going on holiday and will be back in action in September. Enjoy your summer break in the northern hemisphere or your winter holidays down under and some time to relax and reflect on a world that is coming together but seems, too often, to be coming apart.

 

Kunjungan Presiden ISWA ke Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013, Presiden ISWA Mr . David Newman berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan pengurus, sekretariat, para anggota serta mitra InSWA, dalam diskusi yang santai Mr.Newman menjelaskan arah program ISWA ke depan yang akan lebih fokus pada pengembangan program di  negara berkembang termasuk. Indonesia. Hal ini menurut beliau bertujuan untuk memberikan pengaruh yang signifikan pada peningkatan kualitas Pengelolaan sampah khususnya terhadap dampak perubahan iklim.

Belajar dari Hongkong Menangani Sampah Konstruksi

8 February

Penulis: Ben Messenger

Sumber: Sumber: http://www.waste-management-world.com/articles/2013/02/construction-waste-lessons-from-hong-kong.html

Dialihbahasakan oleh: Yanuar, InSWA

Menurut Komisi Eropa, Eropa bisa belajar dari serangkaian kebijakan pengelolaan limbah konstruksi dilaksanakan di Hong Kong selama dua dekade terakhir.  Komisi mengutip sebuah artikel penelitian baru-baru ini diterbitkan – Pemilahan Sampah Konstruksi: Apa yang bisa kita pelajari dari Hong Kong? – Yang menemukan bahwa pemilahan sampah konstruksi yang dilakukan di luar kawasan (the offsite contruction waste sorting, CWS) program adalah salah satu yang paling signifikan dari kebijakan tersebut.

Pengelolaan limbah konstruksi merupakan tantangan yang menerima perhatian dunia dan para peneliti menyarankan bahwa penelitian ini memberikan referensi penting bagi negara-negara lain yang bekerja untuk meminimalkan limbah konstruksi. Continue reading

100 Program ‘Circular Economy’ Targetkan ‘’Reuse dan Recycling’’

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6 Februari 2013
Oleh Ben Messenger
Sumber: http://www.waste-management-world.com/articles/2013/02/reuse-recycing-targetef-by-circular-economy-100.html
Dialihbahasakan oleh: Yanuar, InSWA

Waste and Resources Action Programme (WRAP), sebuah program pemerintah UK, telah menerbitkan video merinci potensi usaha perputaran ekonomi dan menjadi ‘pelopor anggota’ dari Economy Circular 100 (CE100) program.

Dilansir melalui amal independen, Ellen MacArthur Foundation, program ini merupakan platform global yang menyatukan 100 perusahaan perintis yang bergerak dalam mempercepat transisi menuju perputaran ekonomi selama hari 1000. Menurut yayasan, program CE100 akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk merangsang inovasi perputaran ekonomi , mendorong kolaborasi, membangun kapasitas dan membuka kesempatan ekonomi. Anggota program ini akan memiliki akses istimewa ke perpustakaan online mengumpulkan data Economy Circular (perputaran ekonomi) dalam praktik yang terbaik, benchmark studi kasus, kerangka kerja dan alat-alat. Continue reading