“Ratu Sampah” : Masterplane Pengelolaan 2012-32 Solusi Atasi Sampah

Jakarta, HanTer – Usai memutuskan kontrak dengan para pengusaha sebagai operator sampah, Pemprov DKI Jakarta  tetap kewalahan menangani sampah di Ibukota. Manajemen pengangkutan sampah belum terbangun sehingga sampah masih berserakan bahkan hingga menggunung di sudut-sudut kota.

Sebenarnya lima tahun terakhir, DKI sudah melakukan  beberapa perbaikan, terbukti tahun lalu TPA Bantargebang terpilih menjadi TPA terbaik di penilaian Adipura dan empat Walikota mendapat Adipura. “Tapi tahun ini lepas semua. Jadi ada kemunduran,” kata Sri Bebassari, Ketua Umum Indonesia Solid Waste Association (InSWA) yang telah menjadi pemerhati sampah DKI  selama 35 tahun.

Sri menambahkan, saat ini TPA Bantargebang masih menjadi tumpuan utama untuk pengeloaan sampah di DKI. Oleh karena itu, semua pihak harus harus menjaga dan memeliharanya agar tetap bisa beroperasi.  “Tapi mungkin perlu didisain ulang karena kapasitas  sampahnya sudah tidak sesuai lagi dengan rencana di kontrak. Tahun 2014 DKI rencananya sudah punya “WC” sampah sendiri” di dalam kota sehinga sampah yang  yang diangkut ke TPA Bantargebang Bekasi sudah berkurang,” ujar wanita yang dijuluki “Ratu Sampah” ini.

Menurut Sri, salah satu rencana instalasi pengelolaan sampah di DKI adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang sudah dilakukan proses tendernya dengan kapasitas 1000 ton per hari dengan teknologi Waste to Energy dengan hasil sampingan sekitar 12 MW per hari.

Direncanakan ada tiga ITF di dalam kota sehingga yang dibuang ke TPA Bantargebang Bekasi hanya sisanya sekitar 2000 ton per hari atau sekitar 30 % dari 6000 ton per hari.

Sri meminta agar permasalahan sampah di DKI sebaiknya menjalankan perencanaan yang sudah disusun konsultan dalam masterplan (rencana induk) pengelolaan sampah DKI 2012 hingga 2032.

Padahal, rencana induk itu sangat penting sebagai pedoman pemerintah mengatasi persoalan sampah yang kian hari kian menumpuk. “ Ini yang  seharusnya menjadi acuan pembangunan kebersihan di ibukota selama 20 tahun ke depan,” kata Sri.

Sumber : http://harianterbit.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.