SURYA Online, MALANG – Sebanyak 15 kepala daerah melakukan kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (12/9/2013). Mereka berasal Kabupaten Bima, Kabupaten Bangka Barat serta kota/kabupaten lain dari luar Pulau Jawa.
F Supadi, Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) TPST Mulyoagung Bersatu kemudian mengajak tamunya berkeliling melihat semua proses di TPST. Menurutnya, setiap hari ada 45 meter kubik sampah masuk ke TPST itu. “Kalau hari Senin, volume sampahnya malah bisa meningkat hingga 55 meter kubik,” kata pria yang bekerja sebagai staf di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang ini.
Begitu masuk, sampah langsung masuk ke zona I dan kemudian dipilah-pilah sampah organik, anorganik hingga residunya. Setelah sampah masuk zona 1, dan dipilah-pilah kemudian masuk ke zona lain. Sedangkan untuk limbah nasi dikumpulkan. Hasilnya setiap bulan, TPST dapat pemasukan Rp 3,5 juta. “Untuk limbah nasi, sudah ada rekanan yang mengambil, yaitu peternak bebek,” tuturnya. Agar tidak sampai jadi lalat, belatung pun diambili untuk makanan ikan lele dan nila yang dipelihara di kolam depan TPST.
Sedang dari limbah kaca, per bulan bisa didapat sebanyak 8 ton. Limbah itu juga sudah ada yang mengambilnya.
Sampah juga dikelola jadi pupuk organik yang menghasilkan 2 ton per bulan.
Menurut Supadi, pria kelahiran Sleman ini, sampah yang masuk hari ini dibersihkan satu hari ini juga karena esok hari pasti ada sampah baru yang datang.
Sumber: