TPA Sampah Terbuka Harus Tutup Mei 2013

Penulis : Agnes Rita Sulistyawaty | Kamis, 21 Februari 2013 | 14:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat persampahan, Sri Bebassari, mengatakan, tempat pembuangan sampah terbuka (open dumping) tidak boleh lagi digunakan pada Mei 2013 atau lima tahun setelah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

“Kenyataannya, saat ini masih banyak tempat pembuangan akhir (TPA) di sejumlah daerah yang menerapkan model pembuangan sampah terbuka,” ujar Sri, Kamis (21/2/2013) di sela-sela peringatan Hari Sampah di TPST Rawasari.

Dia mengatakan, model pembuangan sampah terbuka berbahaya bagi lingkungan. Untuk mengubah model pembuangan sampah, dibutuhkan teknologi pengolahan sampah.

Biaya teknologi ini tergolong mahal. Sementara banyak pemerintah daerah yang hanya memberi sedikit anggaran untuk persampahan. Akibatnya, urusan sampah cenderung dibiarkan seadanya.

Editor :Robert Adhi Ksp

Sampah Ancam Surganya Burung di Jakarta

Jumat, 01/03/2013 13:42 WIB

Ari Saputra – detikNews

Foto: Ari Saputra/detikcom

Jakarta – Pulau Rambut yang berada di Kepulauan Seribu, Jakarta, sudah dikenal sebagai surganya para burung. Setiap tahun, ribuan burung dari berbagai jenis singgah di pulau ini. Mereka migrasi dari belahan selatan khatulistiwa ke utara dan sebaliknya. Sayang, pulau yang masih dijaga keasliannya tersebut mulai terancam sampah.

“Kita lihat sampah plastik dan barang-barang dari super market di Jakarta sudah mulai banyak di pantai. Ini perlu diperhatikan untuk keaslian pulau ini,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat meninjau Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Jumat (1/3/2013).

Zulkifli Hasan meninjau pulau seluas 45 hektar Jumat pagi dari Pantai Marina Ancol. Dia menyewa kapal untuk menempuh perjalanan sekitar 30 menit. Zulkifli hendak memastikan keaslian pulau tersebut bagi kelestarian burung. “Ini harus dijaga. Tidak boleh sembarangan orang ke sini. Bisa-bisa kabur burung itu,” tandasnya.

Zulkiflli juga menyempatkan naik ke menara pengawas setinggi 20 meter di tengah pulau. Lalu, ia meneropong ke kejauhan dan menikmati ribuan burung bertengger di pohon.

“Kawasan ini harus dijaga. Dibuka untuk wisawatan edukasi seperti peneliti atau anak sekolah. Kalau hanya untuk rekreasi sih tidak,” ucap Zulkifli yang menghabiskan waktu sekitar 30 menit di pulau tersebut dan kemudian kembali ke Ancol. (Ari/nrl)

 

 

(No title)

(No title)

(No title)

(No title)

Diskusi Peringatan Hari Peduli Sampah 21 Februari

Diskusi Peringatan Hari Peduli Sampah  21 Februari:

Penerapan Peraturan tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia

 

Pada 21 Februari nanti, tepat sudah 7 tahun  peristiwa longsor di TPA Leuwigajah berlalu. Berawal dari ledakan gas yang sangat keras melongsorkan tebing-tebing sampah, menimbun ratusan rumah dan menguburkan 143 nyawa yang sedang terlelap nyenyak di tengah malam, 21 Februari 2005 lalu.

Konflik dan kecelakaan-kecelakaan di sekiltar lokasi pembuangan sampah tidak terjadi sekali ini saja. Setahun setelah kejadian di Leuwigajah, longsor kembali terjadi  di TPA Bantar Gebang dengan menewasan 3 orang. Ini membuktikan banyak sekali  dampak akibat pengelolaan sampah yang masih sangat tradisional. Maka itu kehadiran UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah merupakan titik tolak pengelolaan sampah dengan memperkenalkan paradigma yang benar-benar baru. Namun, sejauh mana implementasinya di lapangan sepertinya masih jauh dari ideal. Hal inilah yang akan  pada peringatan Hari Peduli Sampah yang akan diselengggarakan  pada:

Waktu: Kamis, 21 Februari  2013

Pukul: 11.00  – 12.00 WIB
Bertempat: di TPST 3R Rawasari (Peta terlampir di bawah)
Jln. Rawasari Selatan, belakang Pasar Rawasari, dekat Kantor Camat Cempaka Putih, sebelah kantor posko pemadam kebakaran.

Diskusi ini akan menghadirkan tokoh-tokoh lingkungan nasional, terutama, tokoh-tokoh inisiatif dan berpengaruh terhadap perubahan kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia.

Serangkaian dengan peringatan ini, InSWA juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT. Lion Superindo (Supermarket) melakukan kegiatan peduli lingkungan di area Bundaran Hotel Indonesia pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Minggu, 24 Februari 2013. Kegiatannya berupa penukaran sampah polystyrene (Styrofoam) dan kantong plastik dengan tas pakai ulang, peresmian program lingkungan, penghargaan MURI, penghargaan dari InSWA dan kegiatan atraktif lainnya untuk masyarakat luas untuk mempromosikan pola hidup tertib sampah.

 

Peta Menuju ke TPST Rawasari

PETA KE RAWASARI

 

 

(No title)

Produsen Harus Bertanggung Jawab pada Limbah Elektronik

Produsen Harus Bertanggung Jawab pada Limbah Elektronik
JUMAT, 25 JANUARI 2013 | 11:03 WIB

PATTAYA, KOMPAS.com — Produsen tidak bisa dibiarkan hanya memproduksi dan menjual produk elektronik. Mereka harus didesak ikut bertanggung jawab mengolah produk elektronik yang tidak terpakai lagi dan menjadi limbah.

Pakar Teknologi Lingkungan Universitas Melbourne, Chris Ryan, mengatakan, produsen tidak bisa lagi dibiarkan lepas tangan terhadap limbah produk mereka. Produsen tidak boleh hanya fokus membuat dan menjual produk baru, tanpa memikirkan pengolahan produk lama yang ditinggalkan konsumen. Continue reading

Penyelundupan Limbah Hantui Asia Afrika

Penyelundupan Limbah Hantui Asia Afrika
Penulis : Kris R Mada | Jumat, 25 Januari 2013 | 11:29 WIB
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Kontainer Tercemar Limbah B3 – Petugas dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok memeriksa 19 kontainer berisi besi tua yang tercemar limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (30/4/2012). Kontainer ini bagian dari 220 kontainer asal berbagai negara yang isinya dideteksi mengandung limbah B3 dan kini akan dimintakan penetapan penyitaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

PATTAYA, KOMPAS.com- Penyelundupan limbah elektronik menghantui negara-negara di Asia dan Afrika. Penegak hukum harus lebih tegas mencegah limbah masuk ke wilayah kerja mereka.

Direktur Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) wilayah Asia Pasifik, Park Young Woo, mengatakan, setiap tahun dihasilkan 15 juta ton sampah elektronik. Hanya 10 persen di daur ulang atau digunakan lagi. Continue reading