Mohammad Helmy
Ketua Dewan Pembina InSWA
Mohammad Helmy konsen pada isu Pengelolaan Sampah Domestik dan Industri dengan giat mengangkat isu terkait seperti 3R (Reduce, Recycle, Reuse) EPR (Extended Producer Responsibility), dan Co-beneffit Approach demi perbaikan pengelolaan sampah yang lebih baik di Indonesia. Beliau sering diminta sebagai pembicara dan penasehat ahli untuk permasalahan dan solusi pengelolaan sampah baik di tanah air maupun luar negeri. Pada masanya menjabat sebagai Asisten Deputy Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah diterbitkan.
Pada riwayat karirnya, Mohammad Helmy pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Regional Sumatera, kemudian pada jabatan yang sama di Regional Sulawesi, Maluku, dan Papua. Pada 2000 – 2002 Mohammad Helmy dipindahtugaskan sebagai Kepada Laboratorium Lingkungan di Pusarpedal Serpong Banten dengan tugas utama meningkatkan kemampuan pemerintah provinsi dalam pengelolaan laboratorium lingkungan.
Setelahnya, beliau menjabat sebagai Asisten Deputi untuk Koordinator Kebijakan Lingkungan (Assistant Deputy for Environmental Policy Coordinator) di Kementerian Lingkungan Hidup RI, kemudian berturut-turut sebagai Asisten Deputi untuk Standardisasi Lingkungan dan Teknologi (Assistant Deputy dor Environmental Standardization and Technology), Asisten Deputi untuk Pengendalian Lingkungan Regional (Assistant Deputy for Regional Environment Assessment), Asisten Deputi untuk Pengawasan Polusi Sampah Domestik dan UKM (Assistat. Deputy for Domestic and SME’s Waste Pollution Control, dan jabatan terakhir ketika pensiun pada November 2008 sebagai Asisten Deputi untuk Pengawasan Polusi Sampah Manufaktur (Assistant Deputy for Manufacture Waste Pollution Control).
Sampai saat ini pun, ketika sudah pensiun, beliau masih aktif sebagai staf senior di deputi Pengawasan Polusi dengan konsen kepada kebijakan lingkungan dan kerap diminta sebagai penasehat ahli mengenai Pengelolaan Sampah Kota dan Perencanaan dan Pengembangan Daerah.
Ir. Sri Bebassari Msi
Ketua Umum InSWA
Sri Bebassari menyelesaikan pendidikan S1 pada Teknik Penyehatan/Lingkungan ITB pada 1979 dan S2 Program Studi Ilmu Lingkungan UI. Sederetan pengalaman profesionalnya telah mengantarkan Sri Bebassari menjadi ahli di bidang pengelolaan sampah di Indonesia sejak tahun 1981.
Selain tercatat sebagai peneliti BPPT dan pernah menjabat sebagai Asisten Direktur Teknologi Lingkungan BPPT selama 5 tahun (1998 – 2003), Sri Bebassari kerap diminta sebagai tim ahli, tim penasehat teknis, dan narasumber di lembaga nasional maupun internasional. Sebut saja sebagai narasumber penyusunan UU No. 18 tentang Pengelolaan Sampah, narasumber penyusunan Peraturan Gubernur Pemprov DKI tentang Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Tenaga Ahli Pengelola Sampah Padat pada World Bank Office, Jakarta.
Di dunia organisasi non pemerintah, Sri Bebassari pernah sebagai Direktur Eksekutif Dana Mitra Lingkungan, sebagai Pendiri sekaligus Ketua Umum InSWA, Pendiri dan Direktur Eksekutif Yayasan PERISAI (Pusat Pengembangan Riset Sampah Sampah Indonesia), dan Pendiri/Ketua Dewan Pembina Indonesia Waste Forum (IWF).
Hingga saat ini, Sri aktif sebagai Tim Penasehat Teknis Persampahan Pemprov DKI Jakarta, Tenaga Ahli pada Sentra 3R Rawasar i Jakarta Pusat, Tim Pengendali Tempat Pengelolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang – Bekasi yang merupakan milik Pemda DKI, dan Anggota Dewan Pertimbangan Adipura, Kementerian Lingkungan Hidup.
Djoko Heru Martono
Wakil Ketua Umum InSWA
Tamatan Sarjana Teknik, Universitas Indonesia 1981 dan S2 pada Program Pollution and Environmental Control, University of manchester pada 1990 ini merupakan peneliti BPPT yang hampir sepanjang karirnya mengurusi pengelolaan sampah padat di Indonesia, baik dari sisi teknologi maupun manajemennya, terutama yang berkenaan dengan teknologi landfill. Maka itu, dia disebut sebagai salah satu ahli landfill di Indonesia.
Di sepanjang karirnya, Djoko Heru terlibat dalam berbagai kegiatan dan projek nasional dan internasional diantaranya adalah Solid Waste Final Disposal Improvement Program (2005 – 2010), Small Scale MSW Composting Improvement Program (2004 – 2005), Jakarta Environmental Strategic Platform, Study on Plastik Waste Management System, West Java and Jakarta Environmental Managament Program – WJJEMP, Study of the Small Scale Incinerator for Medical Solid Waste in Hospital, Managament Information System Design in the Field of Municipal Solid Waste (MSW) for Surabaya, Program on Packaging Minimisation on Municipal Solid Waste, Maspter Plan and Feasibility Study on Java Line for High Speed Train, Program on the Assessment and Application on Industrial Waste Management, ADIPURA Clean Cities Program, dan lainnya.
Selain kerap sebagai koordinator projek dan kegiatan penelitian, sampai saat ini Djoko Heru Martono dipinta sebagai penasihat ahli pengelolaan sampah oleh Pemerintah DKI Jakarta, dan narasumber Sistem Pengelolaan Sampah pada Direktorat PLP Departemen PU.
Nurina A. Herminindian
Sekjen InSWA
Lulusan S2 dari UI yang juga menjabat sebagai wakil Ketua Umum Yayasan Pusat Pengembangan Riset Sampah Indonesia ( PERISAI ) merupakan spesialis pengelolaan sampah yang berpengalaman sebagai tenaga ahli Persampahan di konsultan swasta yg telah menangani berbagai macam proyek dari Bank Dunia , Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah untuk wilayah DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Gorontalo, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau.
Selain itu beliau juga aktif sebagi tenaga ahli yang telah melaksanakan Clean Air Project dari Swisscontact bekerjasama dgn Centers for Desease Control and Prevention (CDC) USA dan juga anggota tim penyusun SKKNI Persampahan Dep.PU serta Menyusun buku panduan pengelolaan sampah utk kawasan permukiman vertikal dan horisontal utk Dept.PU
Hingga saat ini Ibu Nurina juga kerap diundang sebagai narasumber di berbagai macam acara diskusi, seminar, media cetak nasional maupun eletronik (Metro TV, Trans TV, Green Radio, I Radio dan RRI) untuk memberikan edukasi terkait masalah persampahan.
Dini Trisyanti
Deputi bidang Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Teknis
Dini Trisyanti menyelesaikan pendidikan S1 pada Teknologi Lingkungan ITB pada 2000 dan S2 pada International Program Environmental Engineering and Sustainable Infrastructure, Faculty of Industrial Economics and Built Environment Royal Institute of Technology, Stockholm, Sweden. Dengan latar belakang pendidikannya tersebut Dini Trisyanti merupakan ahli air dan sanitasi (watsan) dengan lebih dari tujuh tahun berpengalaman dalam bantuan teknis untuk program lingkungan, terutama manajemen limbah padat untuk wilayah perkotaan.
Selain sebagai Deputi bidang Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Teknis dan mengkoordinir program-program InSWA, Dini juga aktif di IATPI (Ikatan Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan Indonesia) mendorong advokasi dan pengembangan kapasitas komunitas, pemerintah lokal, dan instansi terkait.Dini juga pernah bekerja serbagai tenaga ahli di Environmental Services Program – USAID yang tugasnya antara lain melakukan koordinasi antar organisasi pengelolaan sampah berbasis komunitas, program green school, memfasiltiasi penelitian, mendisain, melakukan implementasi, pelatihan, promosi, dan monitoring dan evaluasi setidaknya pada 4 komunitas dan 6 sekolah di DKI Jakarta.