Pada tanggal 7-9 Oktober 2013 Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta menggelar Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan 3R dan Bank sampah di Wisma PPPPTK bisnis dan Pariwisata, Sawangan Depok Jawa barat. Pelatihan yang diikuti kader-kader kebersihan dari 5 wilayah se-DKI Jakarta ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Bp. H. Drs Unu Nurdin MSi. Dalam sambutannya beliau mengatakan, untuk mengatasi persoalan sampah di Ibu Kota memang menuntut keterlibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk masyarakat. “Salah satunya, penyediaan fasilitas pemilahan sampah (3R). Aktifitas ini bertujuan diantaranya untuk mengambil manfaat ekonomi dari sampah. Implementasinya dapat dikelola dalam bentuk Bank Sampah di lingkungan sekitar tempat tinggal warga,” kata dia.
Beliau juga berseloroh dengan menanyakan kepada Peserta Pelatihan tentang supermarket terpanjang dan terbesar di Jakarta dan menyebutkan sungai Ciliwung lah Jawabannya, disana apapun ada, dari sepatu, kertas bekas sampai kasur, hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat akan lingkungan masih rendah, karena hampir semua orang tahu bahwa sampah yang dibuang ke sungai dapat mengakibatkan sumbatan arus sungai sehingga air sungai meluap dan terjadilah banjir.
Menurut Unu, pengolahan sampah secanggih apapun di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) akan berkurang efektifitasnya, jika sampah tidak dikelola sejak dari sumber. “Melalui Program 3R kita budayakan warga untuk melakukan pemilahan dan pengumpulan sampah, sehingga sampah yang masih mempunyai nilai ekonomis dan bermanfaat dapat didayagunakan,” katanya, Berdasarkan ketentuan Pasal 22 UU 18/2008, kata Unu, secara tegas mengamanatkan kegiatan penanganan sampah melalui Program 3R, yang terdiri dari pengurangan sampah (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pendaurulangan sampah (recycle)
Dalam pelatihan ini para peserta pelatihan diajarkan berbagai materi terkait persampahan antara lain tentang jenis-jenis plastic, sifat-sifat plastic dan bahayanya, praktek pembuatan bio activator, mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar alternative, pembuatan kertas daur ulang dan juga pengenalan struktur tanah dan cara bercocok tanam, hal ini dimaksudkan supaya para fasilitator nantinya dapat menerapkan hal-hal yang telah dipelajari tersebut di dan membagikan pengetahuannya kepada warga masyarakat sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan sampah dengan baik.